Penerapan dan Implementasi Kurikulum merdeka SD. Kurikulum baru 2022 SD
Assalamuallaikum warohmatullohi wabarokatuh…salam sejahtera untuk kita semua.. di kesempatan kali ini kita akan membahas tentang bagaimana menerapkan kurikulum merdeka di tingkat Sekolah Dasar ,ada 4 hal yang ingin kami bahas dalam artikel kali ini yang pertama adalah bagaimana karakteristik kurikulum Merdeka khususnya di tingkat Sekolah Dasar dan kemudian pembahasan yang kedua adalah perubahan pokok apa saja yang berubah di tingkat Sekolah Dasar perubahan dari kurikulum 2013 ke kurikulum Merdeka ini ,apa saja yang berubah kemudian yang ketiga adalah bagaimana Standar Kompetensi Lulusan terbaru SD karena dari SKL ( Standar Kompetensi Lulusan ) inilah nanti kita jadikan dasar bagaimana kita nanti mendidik dan menciptakan lulusan sekolah dasar dan yang keempat nanti akan membahas Bagaimana struktur kurikulum di tingkat SD kita mulai pembahasan yang pertama tentang karakteristik kurikulum merdeka.
Jadi disini kita akan membahas kembali, sedikit mereview supaya kita nanti lebih memahami tentang karakteristik kurikulum merdeka ,karakteristik yang pertama nanti adalah berfokus pada materi esensial artinya materi tidak usah terlalu luas Yang penting bagaimana siswa itu mampu memahami dan mampu menerapkan sehingga pembelajaran nanti akan lebih mendalam terutama dalam pengembangan literasi dan numerasi siswa, kita tidak boleh memahami bahwa literasi adalah bahasa Indonesia dan numerasi adalah matematika bukan tapi semua mata pelajaran itu nanti bisa diajarkan tentang literasi dan numerasi.
literasi adalah bagaimana siswa itu mampu memahami apa yang dibaca mampu mengolah informasi dan mampu menerapkannya ,sedangkan numerasi itu memang berhubungan dengan angka dengan tabel dan juga dengan simbol-simbol semua pelajaran nanti memang mengajarkan anak bagaimana siswa-siswi itu akan berkembang literasi dan numerasinya kemudian karakteristik yang kedua nanti ada profil pelajar Pancasila dimana ini nanti dikembangkan melalui pembelajaran berbasis proyek nanti pembelajaran berbasis proyek yang dikejar utama bukan hasilnya tapi karakternya tapi prosesnya yakni tujuan utamanya adalah ingin mengembangkan soft skill dan juga karakter siswa pembelajaran berbasis proyek ini nanti akan masuk dalam struktur kurikulum yakni 20-30% setiap pelajaran akan dialokasikan untuk pembelajaran berbasis Proyek, Misalnya matematika dalam seminggu ada 4 jam berarti yang 3 jam nanti pembelajaran reguler di kelas dan yang satu jam dialokasikan untuk pembelajaran berbasis proyek dari alokasi yang 20% tadi dari semua mata pelajaran nanti digabungkan dibuat jadwal pembelajaran berbasis proyek.
Kemudian karakteristik yang ketiga nanti adalah adanya fleksibilitas diberi kebebasan baik itu guru sekolahnya maupun siswanya kalau di tingkat SD mungkin salah satu fleksibilitasnya adalah nanti diberi kebebasan untuk memakai pendekatan kalau di Kurikulum 2013 kemarin diwajibkan memakai tematik untuk kurikulum Merdeka nanti dibebaskan boleh memakai pendekatan tematik atau boleh memakai pendekatan berbasis mapel diserahkan adalah satuan pendidikan diserahkan kepada guru kelas mana yang terbaik untuk siswa-siswanya masing-masing kemudian fleksibilitas yang kedua bisa dilihat Bagaimana capaian pembelajaran itu disusun perfase bukan perjenjang kalau dulu itu kelas 1 sudah ditentukan tujuannya ini kelas 2 tujuannya ini kelas 3 tujuannya ini nanti tidak nanti akan dibentuk profase a nanti ada kelas 1 dan kelas 2 jadi capaian pembelajaran yang dibentuk di satu fase boleh disampaikan di kelas 1 boleh disampaikan di kelas 2 boleh disampaikan kedua-duanya karena ada fleksibilitas kemudian yang ketiga nanti jam pelajaran disusun per tahun bukan per minggu Kalau kemarin di Kurikulum 2013 jika matematika 4 jam kan berarti 4 jam,4 jam dan 4 jam terus setiap minggu tapi nanti dibebaskan pertahun.
Lalu kita lanjutkan pembahasan yang kedua yaitu apa saja yang berubah di tingkat Sekolah Dasar paling tidak ada empat yang pertama nanti pelajaran IPA dan IPS akan digabung menjadi satu yang bernama Ipas Ilmu Pengetahuan Alam dan sosial,Kenapa IPA dan IPS di tingkat Sekolah Dasar digabung karena menurut para ahli anak tingkat Sekolah Dasar tahap berpikirnya masih kongkrit atau masih sederhana belum detail dan juga nanti digabungkan untuk memicu anak dalam mengelola lingkungan alam dan sosial secara terpadu dan komprehensif kemudian perubahan yang kedua nanti bisa kita lihat bahasa inggris sudah menjadi mapel pilihan,Kalau yang kemarin mungkin bisa hanya sebagai mata pelajaran extrakurikuler nanti sudah bisa menjadi mata pelajaran pilihan artinya guru yang mengajar sudah diakui jam mengajarnya oleh Dapodik yang ketiga mata pelajaran keterampilan akan diganti menjadi mata pelajaran seni dan budaya.
Sekolah harus menyiapkan minimal satu jenis extra kesenian boleh seni musik boleh seni teater dan juga boleh seni tari dan yang terakhir nanti pendidikan Pancasila akan menjadi pengganti mapel PPKN ,dan kenapa istilahnya diganti menjadi pendidikan Pancasila ,karena pemerintah sekali lagi ingin memperkuat penanaman karakter sesuai nilai Pancasila bukan sekedar teori dan pengetahuan saja, dan juga melihat nanti siapa yang berhak untuk mengajar bahasa Inggris, ada beberapa alternatif yang pertama kalau guru kelasnya memang punya kompetensi bahasa Inggris yang bagus berarti nanti guru bahasa Inggris yang mengajar ,tetapi kalau misalkan belum punya kompetensi yang memadai maka nanti bisa diambilkan dari guru bahasa Inggris jurusan bahasa Inggris yang ada di sekolah tersebut atau jika memang belum ada lagi maka nanti bisa diambilkan dari guru bahasa Inggris SD maupun SMP terdekat atau juga bisa dari mahasiswa yang masuk program Merdeka belajar atau kampus Merdeka dan kemudian selanjutnya artikel disisni akan membahas mengenai Standar Kompetensi Lulusan di Sekolah Dasar.
Standar Kompetensi Lulusan ini sangat penting karena memang kita mengajar ,harus ada pedomannya dan pedoman itu sudah dibuat oleh pemerintah Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi minimum yang harus dicapai siswa pada akhir jenjang tersebut nah penyusunan Standar Kompetensi Lulusan di tingkat Sekolah Dasar ini difokuskan pada tiga hal yakni yang pertama adalah mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang beriman bertakwa dan berakhlak mulia Kemudian yang kedua adalah ingin menanamkan karakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan yang ketiga menemukan literasi dan numerasi untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut kalau kita perhatikan di sini nomor 1 dan 2 itu berhubungan dengan karakter kemudian nomor 3 baru berhubungan dengan pengetahuan karena sekali lagi pemerintah memang ingin dan ingin mengembangkan lebih ingin mengembangkan soft skill segala siswa ingin mengembangkan karakter siswa bagaimana anak didik Indonesia nanti memiliki karakter-karakter yang dibutuhkan untuk mengikuti perkembangan zaman karena zaman ini kan semakin berubah anak siswa-siswi kita dan harus kita Bekali supaya mereka tidak semakin ketinggalan kemudian yang terakhir kita nanti akan membahas Bagaimana struktur kurikulum di tingkat SD ada 4 hal yakni yang pertama nanti Bagaimana pembagian fasenya yang kedua Bagaimana pendekatan yang kita lakukan kemudian yang ketiga adalah bagaimana memproporsikan beban belajar pembagiannya Seperti apa dan yang keempat adalah Bagaimana pembagian pembelajaran per mapel
Yang pertama untuk fase perkembangan siswa di tingkat SD nanti ada 3 yang pertama namanya fase a fase B dan fase C ,fase A itu terdiri dari kelas 1 dan kelas 2 fase B terdiri dari kelas 3 dan kelas 4 dan fase C terdiri dari kelas 5 dan kelas 6 capaian pembelajaran ini sekali lagi disusunnya Per fase bukan perjenjang artinya guru memiliki fleksibilitas untuk menuntaskan capaian pembelajaran boleh di tahun pertama boleh di tahun kedua atau boleh kedua-duanya misalkan pada fase a ada capaian pembelajaran siswa mampu memahami bilangan sampai 10.000 karena di Fase ini adalah kelas 1 dan kelas 2 maka bilangan 10.000 ini boleh dituntaskan salah satu boleh ditetaskan di kelas 2 atau boleh disampaikan di kelas 1 dan kelas 2 yang penting pada akhir fase ketika siswa nanti sudah naik dari kelas 2 capaian pembelajaran ini sudah harus tuntas untuk capaian pembelajaran.
Kemudian selanjutnya bagaimana pendekatan pembelajaran di tingkat SD tidak lagi diwajibkan memakai tematik tapi diberi fleksibilitas boleh memakai tematik boleh berbasis mata pelajaran ,Bapak dan Ibu guru boleh pilih yang mana dan yang terbaik untuk anak-anak didiknya, kemudian yang ketiga adalah proporsi struktur kurikulum nanti di tingkat SD pembelajarannya dilakukan melalui dua kegiatan yang pertama intrakurikuler yaitu pembelajaran sebagaimana biasa di kelas reguler yakni nanti ada 80% Kemudian yang kedua adalah pembelajaran berbasis proyek untuk menggali belajar Pancasila nanti ada 20% misalnya jika matematika per minggu itu ada 4 jam pelajaran maka 3 jam pelajaran adalah kegiatan reguler berupa kegiatan di kelas nanti yang satu jam di alokasikan untuk pembelajaran berbasis proyek yang terakhir kita akan melihat bagaimana struktur kurikulum pada dasarnya tidak ada perubahan.
Bapak dan Ibu guru pengajar kalau misal jaman dulu matematika ada 5 jam,mengajar juga masih 5 jam ,kalau PJOK ada 4 jam masih 4 jam yang membedakan adalah pembagian proporsinya kalau matematika dulu 5 jam berarti nanti yang 4 jam adalah Kelas Pembelajaran Matematika di kelas seperti biasa yang satu jam untuk proyek khusus bahasa Indonesia karena ada banyak ada 8 jam nanti yang 4 jam itu kegiatan Kegiatan Belajar Mengajar di kelas yang 2 jam untuk kegiatan berbasis proyek bisa kita lihat di sini Bapak Ibu untuk pendidikan agama nanti sesuai dengan agama anak masing-masing kalau Islam berarti Pendidikan Agama Islam kalau Katolik berarti pendidikan agama Katolik kemudian PPKN ini berubah namanya menjadi pendidikan Pancasila ada 5 jam berarti yang 4 jam untuk Kegiatan Belajar Mengajar biasa ,dan yang satu jam untuk proyek pelajaran bahasa Indonesia 8 jam yang 6 jam untuk intrakurikuler yang 2 jam untuk proyek matematika 5 jam 4 jam Kelas Pembelajaran Matematika biasa 1 jam untuk proyek PJOK 4 jam dan nanti pembelajaran seni bisa dilihat nanti sekolah minimal menyiapkan satu kesenian boleh seni musik boleh seni rupa boleh teater atau seni tari dan untuk pembelajaran bahasa Inggris serta muatan lokal nanti masing-masing dua jam tidak ada alokasi untuk pembelajaran berbasis proyek kalau dialokasikan ke proyek nanti habis jam pembelajaran, hanya satu jam nanti tidak berjalan dengan maksimal tapi untuk muatan lokal nanti tidak hanya sebatas seperti ini.
Bapak Ibu untuk menerapkan muatan lokal nanti ada tiga pilihan satu nanti diintegrasikan dengan pembelajaran mapel yang lainnya di pembelajaran intrakurikuler atau dua diintegrasikan ke pembelajaran berbasis proyek atau yang ketiga berdiri sendiri seperti ini dan kalau kita perhatikan di keterangan tadi total jam pembelajaran tidak termasuk mata pelajaran bahasa Inggris muatan lokal dan atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan di sekolah artinya pemerintah itu sudah menetapkan minimal di kelas 1 itu harus ada 828 pembelajaran intrakurikuler dan 252 pembelajaran profil pancasila .Jadi jika sekolah ingin menambah pelajaran untuk memberikan ciri khas sekolah itu untuk mesesuaikan dengan budaya lokal maka dipersilahkan yang penting pemerintah sudah menyiapkan minimal jam pelajaran di kelas 1 SD kalau kita lihat kelas 2 juga hampir sama bapak ibu untuk kelas 3 nanti pasti ada perubahan karena nanti akan mulai ada pelajaran IPA dan untuk kelas 4 sampai kelas 6 bisa Bapak Ibu lihat di sini mohon maaf kami lupa nanti untuk penerapan tahun pertama nanti di tingkat SD hanya kelas 1 dan kelas 4 untuk tahun kedua nanti ditambah lagi kelas 1 dan kelas 2 terus 4 dan 5 dan Nanti pada tahun ketiga semuanya bisa menerapkan kurikulum Merdeka yang terakhir adalah Bagaimana pembelajaran berbasis proyek sudah kami sampaikan tadi bahwasanya pembelajaran berbasis proyek ini yang disasar utama nanti bukan hasilnya tapi prosesnya yaitu ingin mengembangkan karakter-karakter profil pelajar Pancasila pada peserta didik nanti di tingkat SD dilakukan minimal dua kali dalam setahun.