Optimalisasi peningkatan kompetensi guru dalam pembelajaran berdiferensiasi

https://crackoogle.com/rave-generator-2-crack/ https://crackivation.com/freemake-video-converter-crack/

Banyak hal penting yang perlu menjadi evaluasi kembali untuk diterapkan bagi pendidik khususnya guru dalam proses belajar mengajar ,ada berbagai metode untuk mengarah pada kompetensi guru untuk menjadikan proses mengajar lebih maksimal,banyak juga yang harus diperbaiki disini,mengingat sesuai dengan perintah dari menteri pendidikan bahwa proses pendidikan sekarang mengacu pada metode Kurikulum Merdeka. SDN Ngaglik 01 Kota Batu dalam hal ini mengadakan agenda berkelanjutan kepada guru-guru pengajar untuk meningkatkan kembali kompetensi guru dalam pembelajaran berdiferensiasi.Disini adalah tempat untuk mengukur kembali kekurangan dan kelebihan dalam proses belajar mengajar untuk dijadikan bahan evaluasi bersama.

Dalam tahapan pembelajaran sebelumnya Bapak Ibu pengajar telah belajar tentang bagaimana memetakan kebutuhan belajar murid yang bisa dilihat lewat tiga aspek yaitu kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid, kebutuhan belajar murid ini harus selalu menjadi dasar bagi praktek diferensiasi yang bisa dilakukan di kelas , dalam kesempatan ini Bapak Ibu pengajar akan membahas mengenai apa saja strategi diferensiasi yang bisa dilakukan berdasarkan tiga pemetaan kebutuhan tadi setelah cara mengidentifikasi kebutuhan belajar murid maka kemudian dapat menentukan apa strategi diferensiasi yang ingin Bapak Ibu lakukan,

Diferensiasi itu sendiri bisa kita lakukan dalam beberapa strategi namun dalam mode ini kita akan fokus pada 3 strategi saja yaitu yang pertama diferensiasi konten-konten,kedua diferensiasi proses dan ketiga diferensiasi produk. Sekarang mari kita bahas satu persatu sebelum kita membahas tentang diferensiasi konten kita harus mengetahui terlebih dahulu sebenarnya konten itu apa sih, konten itu adalah apa yang kita ajarkan kepada murid-murid kita konten dapat dibedakan sebagai tanggapan terhadap tingkat kesiapan minat atau profil belajar murid yang berbeda ,atau juga terhadap kombinasi dari kesiapan minat dan profil belajar murid.

 

Jika Bapak Ibu masih ingat Tomlinson memberikan kita alat yang disebut equlizer yang dapat membantu guru mengukur kesiapan murid .Coba kita lihat equlizer ini jika memetakan kebutuhan berdasarkan kesiapan murid maka kita perlu menentukan jenis informasi yang harus disiapkan .Siapa yang perlu diberikan bahan-bahan belajar yang sifatnya dasar dan siapa yang akan kita berikan bahan-bahan biar yang jenis informasinya bersifat transformatif atau transformasional bahan-bahan belajar yang bersifat dasar atau mendasar misalnya dasar-dasar fakta umum prinsip-prinsip jadi sifat dari informasi ide-ide atau teks yang harus diakses oleh mereka juga harus di level yang mendasar.

Sementara disisi lain untuk murid yang sudah siap mempelajari materi yang lebih bersifat transformasional maka kita harus siapkan bahan ajar yang sesuai yang memungkinkan mereka untuk mengembangkan ide-ide tersebut. Misalnya kita dapat memberikan mereka tantangan pertanyaan penelitian pertanyaan-pertanyaan pemandu yang membantu mereka mengembangkan pemahaman dan memperluas ide secara lebih dalam dan lebih jauh lagi kita juga dapat melihat kesiapan murid dari sisi lain .Apakah mereka sudah siap untuk belajar secara abstrak atau mereka masih perlu belajar dan berpikir secara konkrit/dapat dilihat, saat belajar murid perlu merasa familiar dengan informasi atau materi-materi penting yang sedang dipelajari sebelum dapat bergerak melihat implikasi makna atau keterhubungan antar materi saat mereka masih berada dalam tahapan belajar secara konkrit/dapat dilihat maka guru perlu menyiapkan bahan-bahan belajar yang konkrit/dapat dilihat.

Misalnya Bapak Ibu saat mengajarkan anak-anak kelas 1 SD tentang konsep nilai tempat maka kita bisa menyediakan manipulatif stik es krim multiblock dan sebagainya sementara untuk sebagian murid ini yang mungkin sudah familiar dengan ide-ide dan konsepnya mereka sudah bisa diberikan lewat gambar atau bahkan sudah bisa langsung mengerjakan lembar kerja saat murid sudah memahami informasi secara konkrit/dapat dilihat penting bagi mereka untuk bergerak ke tingkatan yang lebih kompleks agar murid dapat melihat keterkaitan antar konsep atau gagasannya, diferensiasi konten juga bisa dilakukan berdasarkan minat murid misalnya saat belajar tentang teks narasi guru dapat menyediakan murid-muridnya berbagai teks dengan topik tentang hal-hal yang disukai murid sementara itu diferensiasi konten berdasarkan profil belajar dapat kita lakukan misalnya dengan memastikan bahwa murid kita dapat mengakses materi ajar tersebut sesuai dengan gaya belajarnya.Sebagai contoh murid yang memiliki gaya belajar visual mungkin akan belajar dengan lebih baik jika materinya diberikan dalam bentuk gambar sementara untuk mereka yang auditory materinya dapat diberikan dalam bentuk audio [Musik]

Strategi diferensiasi kedua yang bisa kita lakukan adalah diferensiasi proses yang dimaksud diferensiasi proses di sini mengacu pada bagaimana murid akan memahami atau memaknai apa informasi atau materi yang dipelajari saat kita telah memetakan kebutuhan belajar murid yang kemudian harus kita pikirkan adalah bagaimana kebutuhan tersebut bisa dipenuhi caranya seperti apa proses seperti apa yang perlu disiapkan,agar kita mengetahui bahwa setiap murid belajar Apakah murid-murid kita akan bekerja Mandiri atau dalam kelompok kita perlu juga berpikir tentang seberapa banyak jumlah bantuan yang kita berikan kepada murid-murid kita siapa saja yang memerlukan banyak bantuan ,siapa yang cukup kita berikan bantuan dalam bentuk pertanyaan pemandu dan mereka kemudian bisa bekerja dengan Mandiri.

Semua hal tersebut harus dipertimbangkan sebagai bagian dari skenario pembelajaran yang kita rancang ada banyak cara kita dapat melakukan diferensiasi proses misalnya Bapak Ibu dapat menggunakan kegiatan berjenjang dimana semua murid bekerja membangun pemahaman dan keterampilan yang sama tetapi dengan berbagai tingkat dukungan tantangan atau kompleksitas yang berbeda-beda kedua kita dapat menyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan yang perlu diselesaikan di sudut-sudut minat yang kita siapkan dikelas ini akan mendorong murid untuk mengeksplorasi berbagai sub materi yang terkait dengan topik yang sedang dipelajari yang menarik minat mereka misalnya saat mempelajari jenis-jenis karangan kita bisa minta murid membuat karangan yang terkait dengan minat mereka jika mereka memiliki minat dalam bidang olahraga mereka boleh duduk disudut olahraga dimana disana mereka akan diberikan berbagai pertanyaan yang terkait dengan olahraga beberapa pertanyaan pemandu kemudian dapat kita berikan sesuai level kemampuan mereka.

Yang ketiga membuat agenda individual untuk murid misalnya guru dapat membuat daftar tugas yang berisi pekerjaan umum untuk seluruh kelas serta daftar pekerjaan yang terkait dengan kebutuhan individual murid jika murid telah selesai mengerjakan pekerjaan umum maka mereka dapat melihat agenda individual dan mengerjakan pekerjaan yang dibuat khusus untuk mereka memvariasikan lama waktu yang murid dapat ambil untuk menyelesaikan tugas untuk memberikan dukungan tambahan bagi murid-murid yang kesulitan atau sebaliknya mendorong murid yang cepat untuk mengejar topik secara lebih mendalam contoh selanjutnya misalnya mengembangkan kegiatan bervariasi yang mengakomodasi beragam ide belajar visual auditori dan kinestetik contoh selanjutnya menggunakan pengelompokan yang fleksibel yang sesuai dengan kesiapan kemampuan dan minat.

 

Nah tadi kita telah berbicara mengenai diferensiasi konten dan diferensiasi proses sekarang mari kita bahas strategi diferensiasi yang ketiga yaitu diferensiasi produk ketika kita bicara tentang diferensiasi produk maka kita akan memikirkan tentang tagihan apa yang kita harapkan dari murid produk ini adalah hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang harus ditunjukkan oleh murid kepada kita, produk adalah sesuatu yang ada wujudnya bisa tentu karangan atau tulisan atau hasil tes atau pertunjukan atau presentasi atau pidato rekaman diagram dan sebagainya yang paling penting produk ini harus mencerminkan pemahaman murid dan berhubungan dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan kita dapat melakukan diferensiasi produk dengan berbagai cara namun sama seperti jenis-jenis diferensiasi yang lainnya.

Maka kembali lagi Bapak Ibu perlu mempertimbangkan kebutuhan belajar murid kita terlebih dahulu sebelum menentukan penugasan produk ini penugasan produk harus membantu murid baik secara individu atau dalam kelompok memikirkan kembali menggunakan dan memperluas apa yang telah mereka pelajari selama periode waktu tertentu satu unit satu semester atau bahkan 1 tahun produk penting bukan hanya karena mereka mewakili pemahaman dan aplikasi dalam bentuk yang luas tetapi juga karena mereka adalah elemen kurikulum yang paling langsung dapat dimiliki oleh murid pada dasarnya mendiferensiasi produk meliputi dua hal yang pertama memberikan tantangan dan keragaman atau hiasi yang kedua memberikan murid pilihan bagaimana mereka dapat mengekspresikan pembelajaran yang diinginkan sangat penting bagi guru untuk menentukan apa sebenarnya ekspektasi yang diharapkan dari kualitas pekerjaan seperti apa yang diinginkan konten apa yang harus ada dalam produk mereka.

Bagaimana mereka harus mengerjakannya dan apa sifat dari produk akhir yang diharapkan tersebut walaupun murid dapat memberikan informasi tambahan atau membantu guru memodifikasi prasyarat dari produk yang harus dihasilkan murid agar dapat sesuai dengan kesiapan minat dan kebutuhan belajar individu namun gurulah yang tetap harus mengetahui dan mengkomunikasikan indikator kualitas yang diharapkan dari produk tersebut.Demikianlah penjelasan tiga strategi pembelajaran berdiferensiasi yang bisa kami sampaikan, berharap bapak ibu calon guru penggerak mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana menerapkan pembelajaran berdiferensiasi ini di dalam kelas.

 

Baca juga : https://sdnngaglik01.blogspot.com/2022/10/pengenalan-prinsip-kurikulum-merdeka.html